THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Rabu, 21 April 2010

10 Tempat Mirip dunia Alien di Bumi

1. Dry Valleys (Antartica)

Memiliki permukaan tanah yang bertabur dengan kerikil tandus, tempat ini bisa dikatakan tempat di Bumi yang paling mirip dengan planet Mars. Suatu pemandangan alam yang sangat memposona. Tempat ini terletak masih dalam Victoria Land, sebelah barat McMurdo Sound.

Hampir tidak ada hujan salju di sini. melainkan hanya beberapa batu2 curam yang hanya sedikit diselimuti es. Tanah lapang ini kelihatan bukan seperti suatu alam di bumi ini yang ada pada umumnya.

Di tempat ini juga memiliki keunikan yaitu danau yang membeku selama bertahun2 lamanya dengan ketebalan es beberapa meter. dimana dibawah es tersebut memiliki air yang memiliki kadar garam yang sangat tinggi yang dihuni oleh makhluk hidup / organisme langka dan misterius.

2. Socotra Island (Indian Ocean)

Pulau yang berada di wilayah negara Yaman ini adalah pulau terpencil yang didiami sekitar 40.000 orang. Nama Socotra itu sendiri diambil dari bahasa Sansekerta yang artinya ?Pulau Kebahagiaan?. Banyak pohon dan tumbuhan di pulau ini termasuk dalam kategori flora endemis, yang artinya tidak akan pernah ditemukan di tempat lain di dunia selain di pulau Socotra. Bahkan ada beberapa varietas yang diprediksikan telah mencapai usia 20 juta tahun

Beberapa alasan mengenai Pulau Socotra shingga tidak menjadi tujuan wisata meski bentang alamnya sangat menarik :

* Pulau Socotra adalah pulau yang memiliki iklim tropis padang pasir. Panasnya dapat mencapai 40 derajat celcius.

* Karena Pulau Socotra adalah pulau yang dilindungi kelestariannya di sana hampir tidak dibangun jalanan. Satu-satunya jalanan yang ada di sana, baru dibangun sekitar 2 tahun lalu. itu pun dengan perjanjian yang alot antara Pemerintah Yaman dan UNESCO.

* Agar tidak banyak turis yang datang ke Pulau Socotra dan agar kealamian dari pulau Socotra itu tetap terjaga maka jangan harap menemukan hotel atau tempat peristirahatan di sana.

Akhirnya, mungkin pulau Socotra memang bukan tujuan wisata yang tepat dan nyaman. Lagipula jauh lebih baik jika pulau ini tidak terlalu banyak dijamah oleh manusia, yang ada nanti malah habitat aslinya rusak. kita cukup mengagumi keanehan pulau ini melalui gambar-gambarnya.

3. Rio Tinto (Spain)

Tempat ini sungguh menakjubkan.Landscape-nya mirip keadaan di bulan. Memang indah kalau melihatnya dalam picture, tapi sebenarnya tempat ini menyimpan kengerian tersendiri. Rio Tinto yang masuk wilayah Spanyol ini, merupakan kawasan pertambangan yg maha luas meliputi gunung dan lembah sehingga terpaksa penduduk yang mendiami daerah tersebut harus dipindah ke tempat lain, sebuah kota baru dibangun untuk penduduk, tak jauh dari sana.

Kawasan pertambangan Rio Tinto itu memang sudah tidak bisa ditinggali lagi, seolah tak ada sumber kehidupan. Air yg merupakan sumber kehidupan sudah tercemar berat, berwarna kemerahan dengan tingkat keasaman yg rendah PH 1.7-2.5, padahal PH normal adalah 7. Kandungannya sarat dengan metal berat.

4. Kliluk, the Spotted Lake (Canada)

Ketika musim panas, air danau Spotted yang terletak di Kanada, antara Columbia Inggris dan Washington, mengering sehingga memperlihatkan isi dari danau yang mengandung berbagai jenis tambang. Danau ini disebut sebut sebagai tempat paling tinggi kandungan delapan jenis tambang di antaranya magnesium sulphate (garam Epsom), kalsium dan sodium sulphates, juga perak dan titanium.Konon, berendam di danau ini akan menyebuhkan banyak penyakit.

5. Salar de Uyuni (Bolivia)

Salar de Uyuni Bolivia barangkali salah satu tempat yang memiliki pemandangan menakjubkan di dunia.Gurun garam terbesar di dunia, gunung api tinggi, serta sumber air panas yang terkenal. Semuanya membuat daerah ini seperti tempat aneh, seolah kita tidak berada di planet bumi. kaya dunia khayangan gan....

6. Vale da Lua (Brazil)

Vale da Lua (Moon Valley) merupakan kolam renang alami yang terbentuk karena pengikisan air. tapi sayang belum banyak informasi mengenai tempat ini..

7. Blood Pond Hot Spring (Japan)

Blood Pond Hot Spring adalah salah satu dari sembilan "neraka" (jigoku) Beppu, Jepang, Sumber air panas yang berwarna merah dengan suhu yang amat sangat panas. Tinggi kandungan besinya.

8. The Stone Forest (China)

Shilin dalam bahasa China adalah hutan batu. Ciptaan alam yang Indah dan mempesona. Tampak sangat mengesankan, dan artistik. Hutan batu ini dikenal sejak masa Dinasti Ming dan disebut sebagai Keajaiban Pertama di Dunia.

9. The Richat Structure (Mauritania)

Salah satu tempat paling spektakuler di Mauritania, bagian barat-daya Gurun Sahara. Sangat luas, kalau dilihat dari atas, seperti lubang raksasa yang garis tengahnya mencapai 30 mil. Diduga, lubang itu akibat meteorit yg jatuh ke bumi. Namun para ilmuwan yakin kalau hal itu terjadi karena erosi. Namun sampai sekarang belum terpecahkan, bentuknya yang berputar-putar.

10. Eisriesenwelt Ice Caves (Austria)

Gua batu es ini sangat luar biasa, lain dari yg lain yang terdapat di belahan dunia manapun.Ada perasaan aneh menyelip ketika masuk ke sini. Seolah kita berada di planet lain. Ada banyak goa es di seluruh dunia, tetapi Eisriesenwelt Ice Caves di Austria paling besar dan paling populer. Berada di dalam Tennengebirge Mountains, dekat Salzburg.

Mungkinkah Manusia Mengebor Bumi Sampai Tembus?

Tentu saja tidak mudah menjawab pertanyaan itu. Sekarang, tampaknya mustahil manusia bisa mengebor bumi sampai tembus. Entah di masa-masa mendatang, barangkali manusia menemukan teknologi yang lebih maju di bidang pengeboran.

Yang jelas, bola bumi memiliki diameter sepanjang 12.756 kilometer atau lebih dari 12 juta meter. Jadi, kalau manusia ingin mengebor bumi sampai tembus, diperlukan alat bor yang panjangnya lebih dari 12 juta meter. Wow…, panjang sekali.

Selain itu, suhu di inti bumi sangat panas. Inti bumi terdiri dari nikel beku setebal 1.370 km dan suhu mencapai 4.000 0C. Wow, panas sekali, ya? Apa alat bornya tidak meleleh pada suhu setinggi itu?


Pengeboran Terdalam

Bumi terdiri atas empat lapisan yang berbeda. Para ahli geologi menyatakan, sejak bumi mendingin 4,6 milyar tahun lalu, material yang berat “tenggelam”, sedangkan materi yang ringan muncul ke permukaan. Karenanya, lapisan kulit bumi terbuat terbuat dari materi yang ringan seperti batu granit. Sedangkan bagian dalam bumi berisi logam berat seperti nikel dan besi.

Mungkinkah manusia mengebor bumi sampai tembus?, rikyrizkiyana.blogspot.com

Kulit bumi adalah tempat yang kita tinggali ini. Di bawahnya adalah mantle (mantel), berupa materi berbentuk pasta seperti bubur. Inti bumi sangat panas dan memiliki tekanan yang sangat tinggi. Tubuh manusia akan hancur seperti perkedel jika datang ke pusat inti bumi karena tekanan yang sangat tinggi.

Manusia melakukan pengeboran bumi untuk beragam alasan. Untuk penelitian, mencari minyak, air, atau tujuan lain. Manusia sudah berhasil meneliti lapisan kulit bumi, tetapi inti bumi masih menjadi misteri.

Pengeboran minyak bumi biasanya ”tidak dalam”. Pada kedalaman 6.000 meter, minyak sudah ditemukan. Pengeboran terdalam yang pernah dilakukan manusia adalah yang dilakukan di Kola Peninsula, Rusia.

2410184462_b0b6721afd_o

2410184248_3ab829446d_o

2410183880_f582674f77_o

Pengeboran itu dimulai pada 1970 dan mencapai kedalaman 12.262 meter pada tahun 1994. Teknik pengeboran tidak dengan memutar alat bor, tetapi ditekan sedikit demi sedikit sambil mengeluarkan lumpur.

2410183758_40cd647a20_o

2410183702_bb734c0e20_o

1220004348

004

Tujuan pengeboran Kola Peninsula adalah 15 ribu meter. Tetapi tidak berhasil. Pada kedalaman itu, suhu mencapai bisa mencapai 300 derajat celcius atau bahkan lebih tinggi lagi. Terlalu panas untuk mengoperasikan alat bor di sana.

Pengeboran lain yang cukup dalam dilakukan di laut Kaspia. Mencapai kedalaman hampir sedalam di Kola Peninsula. Selain itu, ada pengeboran untuk riset di Bertha Rogers, Oklahoma, Texas dengan kedalaman 9.583 meter.

Pada pengeboran di Peninsula, tidak ditemukan minyak atau sumber alam. Tetapi ilmuwan berhasil mempelajari susunan lapisan bumi, termasuk lempeng yang berkaitan dengan gempa bumi serta komposisi fisik dan kimia dari inti bumi.

Mungkinkah manusia mengebor bumi sampai tembus?, rikyrizkiyana.blogspot.com

Tidak selamanya manusia melakukan pengeboran dari darat. Manusia juga melakukan pengeboran di laut. Bisa dengan menririkan pangkalan bor di laut, biasa disebut rig. Bisa juga mengebor melalui kapal, seperti kapal “Joides Resolution”. Kapal Joides Resolution memiliki tujuh lantai, milik Joint Oceanographic Institute yang bergerak di bidang penelitian ilmiah.

Mungkinkah manusia mengebor bumi sampai tembus?, rikyrizkiyana.blogspot.com

Nah, manusia telah mampu mengebor ke bumi sedalam lebih dari 12 ribu meter. Padahal diameter bumi mencapai 12 juta meter. Jadi, baru satu dibanding seribu. Mungkinkah suatu saat manusia bisa mengebor bumi sampai tembus?

http://www.apakabardunia.com/post/tahukah-kamu

Pidato SBY Bisa Naikkan Peringkat Indonesia??




Jakarta - Pidato yang disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Kamis (4/3/210) tadi malam bisa menaikkan peringkat Indonesia. Investor sejauh ini merasa nyaman dengan pidato SBY yang membenarkan penyelamatan Bank Century untuk menghindari krisis ekonomi lebih jauh.

"Investor asing sebenarnya tidak mengerti kenapa kebijakan penyelamatan bank di masa krisis dipermasalahkan selama ini. Sebagian bilang ini terlalu dipolitisasi, tapi dengan pidato semalam semuanya menjadi clear," kata Ekonom Danareksa Purbaya Yudhi Sadewa saat dihubungi detikFinance, Jumat (5/3/2010).

Ia mengatakan, peringkat Indonesia bisa kembali menanjak setelah SBY menyatakan kebijakan bailout adalah dalam rangka menyelamatkan perekonomian nasional. Di mata asing, SBY menunjukkan kepemimpinan yang kuat dengan melindungi anak buahnya, yaitu Boediono (kala itu Gubernur BI) dan Menteri Keuangan Sri Mulyani, dalam mengambil kebijakan penyelamatan.

"Itu yang ingin dilihat investor, sifat kepemimpinan itu menonjol tanpa tertekan oleh pernyataan parlemen (DPR). Ini pidato yang cukup smart karena secara tidak langsung membenarkan penyelamatan tersebut," jelasnya.

Purbaya menambahkan, naiknya peringkat Indonesia itu harus diiringi dengan komitmen untuk melanjutkan pembangunan ekonomi yang selama ini sudah menjadi janji SBY ketika diangkat kembali menjadi Presiden RI. Dengan catatan, tidak ada lagi politisasi dalam pembangunan ekonomi RI ke depan.

"Rating kita tidak naik karena ada Pansus. Tapi kalau pansus sudah selesai, mereka (lembaga pemeringkat) mungkin bisa naikan rating lagi. Potensi itu cukup besar tergantung jalannya pembangunan ekonomi, harus tanpa gangguan politik," ucapnya.

Lembaga pemeringkat, Standard & Poor's (S&P) sebelumnya dikabarkan menolak untuk menaikkan peringkat Indonesia karena politisasi kasus bailout Bank Century. Politisasi bailout tersebut dikhawatirkan menimbulkan ketidakpastian di Indonesia.

Selain bakal meningkatkan rating, pidato SBY semalam juga diperkirakan akan disambut positif oleh pasar. Hal ini terlihat dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang langsung bergerak menguat saat pembukaan hari ini, diiringi nilai tukar rupiah yang stabil.

IHSG dibuka menguat 8,152 poin (0,32%) ke level 2.573,797, kenaikan ini didukung dengan naiknya bursa-bursa regional. Sementara rupiah dibuka di lev

http://www.detikfinance.com

dari kilometer 0,0 Dr. Andi A.Mallarangeng

Karena Jubir Menjadi Menteri

Dr. Andi A.Mallarangeng, dikutip dari harian Jurnal Nasional

Lima tahun menjadi Juru Bicara Kepresidenan adalah waktu yang cukup lama. Lima tahun yang penuh pembelajaran, dengan berbagai tantangan, mendampingi Presiden SBY di mana saja, kapan saja. Itu juga masa yang penuh dinamika, karena selalu saja ada yang menarik yang terjadi hampir setiap hari.

Tetapi kehidupan berjalan terus, peran harus berganti, dan jabatan hanyalah amanah sementara. Kita hanya harus berusaha keras agar, apapun peran dan amanah yang dipercayakan, kita bisa menjalankannya dengan baik, dengan memberikan yang terbaik yang kita miliki.

Walaupun peran sebagai Jubir mungkin hanya sekrup kecil dari mesin pemerintahan yang besar, saya merasa bersyukur telah memberi kontribusi --betapapun kecilnya-- sehingga lembaga kepresidenan dan Presiden SBY mampu menjalankan amanah rakyat dengan sebaik-baiknya. Alhamdulillah, ketika rakyat berbicara, mereka menginginkan kepemimpinan Presiden SBY terus dilanjutkan untuk lima tahun lagi.

Lalu peran harus berganti. Kabinet baru dibentuk. Jubir diberi tugas menjadi menteri. Suatu amanah yang besar. Di dalamnya ada kepercayaan, ada kehormatan, dan ada tanggung jawab. Tantangannya pun besar. Bahkan mungkin lebih besar lagi.

Tantangan bisa saja besar, tetapi jika kita menyenangi tugas yang dipercayakan, maka beban terasa lebih ringan. Itu yang saya rasakan selama menjadi Jubir. Itu pula yang saya rasakan dengan tugas yang baru ini.

Yang bikin hati berat, adalah harus berhenti menulis kolom ini, berhenti menyapa anda dengan cerita-cerita, berita-berita, dan pikiran-pikiran dari istana. Karena itu fungsi Jubir, dan bukan fungsi menteri. Saya akan tetap menyapa anda, dalam kolom yang berbeda, walau tentu sesuai dengan fungsi menteri yang diemban.

Terima kasih kepada para pembaca yang terus memberi dukungan dan masukan. Terima kasih kepada redaksi Harian Jurnal Nasional & website kepresidenan www.presidensby.info atas kerja sama yang baik selama ini. Terima kasih kepada seluruh staf di Kantor Jubir Kepresidenan dan sdr Yanti Amir yang selalu setia membantu. Terima kasih kepada seluruh perangkat kepresidenan yang memunculkan ide yang menarik untuk ditulis.

Dan yang terutama, terima kasih kepada Presiden SBY dan Ibu Negara yang selalu menjadi inspirasi dan memberikan pencerahan, dan karena itu kolom ini selalu menarik untuk dibaca.

Negeri Ini "Negeri Para Bedebah"

Ada satu negeri yang dihuni para bedebah
Lautnya pernah dibelah tongkat Musa
Nuh meninggalkan daratannya karena direndam bah
Dari langit burung-burung kondor jatuhkan bebatuan menyala-nyala

Tahukah kamu ciri-ciri negeri para bedebah?
Itulah negeri yang para pemimpinnya hidup mewah
Tapi rakyatnya makan dari mengais sampah
Atau jadi kuli di negeri orang yang upahnya serapah dan bogem mentah

Di negeri para bedebah
Orang baik dan bersih dianggap salah
Dipenjarakan hanya karena sering ketemu wartawan
Menipu rakyat dengan pemilu menjadi lumrah
Karena hanya penguasa yang boleh marah
Sedang rakyatnya hanya bisa pasrah

Maka bila negerimu dikuasai para bedebah
Jangan tergesa-gesa mengadu kepada Allah
Karena Tuhan tak akan mengubah suatu kaum
Kecuali kaum itu sendiri mengubahnya

Maka bila negerimu dikuasai para bedebah
Usirlah mereka dengan revolusi
Bila tak mampu dengan revolusi,
Dengan demonstrasi
Bila tak mampu dengan demonstrasi, dengan diskusi
Tapi itulah selemah-lemahnya iman perjuangan

(Adi Masardi)
http://www.jayengbaya.com

Mengapa Kemiskinan di Indonesia Menjadi Masalah Berkelanjutan ?

SEJAK awal kemerdekaan, bangsa Indonesia telah mempunyai perhatian besar terhadap terciptanya masyarakat yang
adil dan makmur sebagaimana termuat dalam alinea keempat Undang-Undang Dasar 1945. Program-program
pembangunan yang dilaksanakan selama ini juga selalu memberikan perhatian besar terhadap upaya pengentasan
kemiskinan karena pada dasarnya pembangunan yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Meskipun demikian, masalah kemiskinan sampai saat ini terus-menerus menjadi masalah yang
berkepanjangan.

PADA umumnya, partai-partai peserta Pemilihan Umum (Pemilu) 2004 juga mencantumkan program pengentasan
kemiskinan sebagai program utama dalam platform mereka. Pada masa Orde Baru, walaupun mengalami pertumbuhan
ekonomi cukup tinggi, yaitu rata-rata sebesar 7,5 persen selama tahun 1970-1996, penduduk miskin di Indonesia tetap
tinggi.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), persentase penduduk miskin di Indonesia tahun 1996 masih sangat tinggi,
yaitu sebesar 17,5 persen atau 34,5 juta orang. Hal ini bertolak belakang dengan pandangan banyak ekonom yang
menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi yang tinggi dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan pada akhirnya
mengurangi penduduk miskin.

Perhatian pemerintah terhadap pengentasan kemiskinan pada pemerintahan reformasi terlihat lebih besar lagi setelah
terjadinya krisis ekonomi pada pertengahan tahun 1997. Meskipun demikian, berdasarkan penghitungan BPS, persentase
penduduk miskin di Indonesia sampai tahun 2003 masih tetap tinggi, sebesar 17,4 persen, dengan jumlah penduduk
yang lebih besar, yaitu 37,4 juta orang.

Bahkan, berdasarkan angka Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pada tahun 2001, persentase
keluarga miskin (keluarga prasejahtera dan sejahtera I) pada 2001 mencapai 52,07 persen, atau lebih dari separuh
jumlah keluarga di Indonesia. Angka- angka ini mengindikasikan bahwa program-program penanggulangan kemiskinan
selama ini belum berhasil mengatasi masalah kemiskinan di Indonesia.


Penyebab kegagalan

Pada dasarnya ada dua faktor penting yang dapat menyebabkan kegagalan program penanggulangan kemiskinan di
Indonesia. Pertama, program- program penanggulangan kemiskinan selama ini cenderung berfokus pada upaya
penyaluran bantuan sosial untuk orang miskin.Hal itu, antara lain, berupa beras untuk rakyat miskin dan program jaring
pengaman sosial (JPS) untuk orang miskin. Upaya seperti ini akan sulit menyelesaikan persoalan kemiskinan yang ada
karena sifat bantuan tidaklah untuk pemberdayaan, bahkan dapat menimbulkan ketergantungan.

Program-program bantuan yang berorientasi pada kedermawanan pemerintah ini justru dapat memperburuk moral dan
perilaku masyarakat miskin. Program bantuan untuk orang miskin seharusnya lebih difokuskan untuk menumbuhkan
budaya ekonomi produktif dan mampu membebaskan ketergantungan penduduk yang bersifat permanen. Di lain pihak,
program-program bantuan sosial ini juga dapat menimbulkan korupsi dalam penyalurannya.

Alangkah lebih baik apabila dana-dana bantuan tersebut langsung digunakan untuk peningkatan kualitas sumber daya
manusia (SDM), seperti dibebaskannya biaya sekolah, seperti sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama
(SMP), serta dibebaskannya biaya- biaya pengobatan di pusat kesehatan masyarakat (puskesmas).

Faktor kedua yang dapat mengakibatkan gagalnya program penanggulangan kemiskinan adalah kurangnya pemahaman
berbagai pihak tentang penyebab kemiskinan itu sendiri sehingga program-program pembangunan yang ada tidak
didasarkan pada isu-isu kemiskinan, yang penyebabnya berbeda-beda secara lokal.

Sebagaimana diketahui, data dan informasi yang digunakan untuk program-program penanggulangan kemiskinan
selama ini adalah data makro hasil Survei Sosial dan Ekonomi Nasional (Susenas) oleh BPS dan data mikro hasil
pendaftaran keluarga prasejahtera dan sejahtera I oleh BKKBN.

Kedua data ini pada dasarnya ditujukan untuk kepentingan perencanaan nasional yang sentralistik, dengan asumsi yang
menekankan pada keseragaman dan fokus pada indikator dampak. Pada kenyataannya, data dan informasi seperti ini
tidak akan dapat mencerminkan tingkat keragaman dan kompleksitas yang ada di Indonesia sebagai negara besar yang
mencakup banyak wilayah yang sangat berbeda, baik dari segi ekologi, organisasi sosial, sifat budaya, maupun bentuk
ekonomi yang berlaku secara lokal.

Bisa saja terjadi bahwa angka-angka kemiskinan tersebut tidak realistis untuk kepentingan lokal, dan bahkan bisa
membingungkan pemimpin lokal (pemerintah kabupaten/kota). Sebagai contoh adalah kasus yang terjadi di Kabupaten
Sumba Timur. Pemerintah Kabupaten Sumba Timur merasa kesulitan dalam menyalurkan beras untuk orang miskin
karena adanya dua angka kemiskinan yang sangat berbeda antara BPS dan BKKBN pada waktu itu.

Di satu pihak angka kemiskinan Sumba Timur yang dihasilkan BPS pada tahun 1999 adalah 27 persen, sementara angka
kemiskinan (keluarga prasejahtera dan sejahtera I) yang dihasilkan BKKBN pada tahun yang sama mencapai 84 persen.
Kedua angka ini cukup menyulitkan pemerintah dalam menyalurkan bantuan-bantuan karena data yang digunakan untuk
target sasaran rumah tangga adalah data BKKBN, sementara alokasi bantuan didasarkan pada angka BPS.

Secara konseptual, data makro yang dihitung BPS selama ini dengan pendekatan kebutuhan dasar (basic needs
approach) pada dasarnya (walaupun belum sempurna) dapat digunakan untuk memantau perkembangan serta
perbandingan penduduk miskin antardaerah. Namun, data makro tersebut mempunyai keterbatasan karena hanya
bersifat indikator dampak yang dapat digunakan untuk target sasaran geografis, tetapi tidak dapat digunakan untuk target
sasaran individu rumah tangga atau keluarga miskin. Untuk target sasaran rumah tangga miskin, diperlukan data mikro
yang dapat menjelaskan penyebab kemiskinan secara lokal, bukan secara agregat seperti melalui model-model
ekonometrik.

Untuk data mikro, beberapa lembaga pemerintah telah berusaha mengumpulkan data keluarga atau rumah tangga miskin
secara lengkap, antara lain data keluarga prasejahtera dan sejahtera I oleh BKKBN dan data rumah tangga miskin oleh
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Meski
demikian, indikator- indikator yang dihasilkan masih terbatas pada identifikasi rumah tangga. Di samping itu,
indikator-indikator tersebut selain tidak bisa menjelaskan penyebab kemiskinan, juga masih bersifat sentralistik dan
seragam-tidak dikembangkan dari kondisi akar rumput dan belum tentu mewakili keutuhan sistem sosial yang
spesifik-lokal.


Strategi ke depan

Berkaitan dengan penerapan otonomi daerah sejak tahun 2001, data dan informasi kemiskinan yang ada sekarang perlu
dicermati lebih lanjut, terutama terhadap manfaatnya untuk perencanaan lokal.

Strategi untuk mengatasi krisis kemiskinan tidak dapat lagi dilihat dari satu dimensi saja (pendekatan ekonomi), tetapi
memerlukan diagnosa yang lengkap dan menyeluruh (sistemik) terhadap semua aspek yang menyebabkan kemiskinan
secara lokal.

Data dan informasi kemiskinan yang akurat dan tepat sasaran sangat diperlukan untuk memastikan keberhasilan
pelaksanaan serta pencapaian tujuan atau sasaran dari kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan, baik di
tingkat nasional, tingkat kabupaten/kota, maupun di tingkat komunitas.

Masalah utama yang muncul sehubungan dengan data mikro sekarang ini adalah, selain data tersebut belum tentu
relevan untuk kondisi daerah atau komunitas, data tersebut juga hanya dapat digunakan sebagai indikator dampak dan
belum mencakup indikator-indikator yang dapat menjelaskan akar penyebab kemiskinan di suatu daerah atau komunitas.

Dalam proses pengambilan keputusan diperlukan adanya indikator-indikator yang realistis yang dapat diterjemahkan ke
dalam berbagai kebijakan dan program yang perlu dilaksanakan untuk penanggulangan kemiskinan. Indikator tersebut
harus sensitif terhadap fenomena-fenomena kemiskinan atau kesejahteraan individu, keluarga, unit-unit sosial yang lebih
besar, dan wilayah.

Kajian secara ilmiah terhadap berbagai fenomena yang berkaitan dengan kemiskinan, seperti faktor penyebab proses
terjadinya kemiskinan atau pemiskinan dan indikator-indikator dalam pemahaman gejala kemiskinan serta akibat-akibat
dari kemiskinan itu sendiri, perlu dilakukan. Oleh karena itu, pemerintah kabupaten/kota dengan dibantu para peneliti perlu
mengembangkan sendiri sistem pemantauan kemiskinan di daerahnya, khususnya dalam era otonomi daerah sekarang.
Para peneliti tersebut tidak hanya dibatasi pada disiplin ilmu ekonomi, tetapi juga disiplin ilmu sosiologi, ilmu antropologi,
dan lainnya.


Belum memadai

Ukuran-ukuran kemiskinan yang dirancang di pusat belum sepenuhnya memadai dalam upaya pengentasan kemiskinan
secara operasional di daerah. Sebaliknya, informasi-informasi yang dihasilkan dari pusat tersebut dapat menjadikan
kebijakan salah arah karena data tersebut tidak dapat mengidentifikasikan kemiskinan sebenarnya yang terjadi di tingkat
daerah yang lebih kecil. Oleh karena itu, di samping data kemiskinan makro yang diperlukan dalam sistem statistik
nasional, perlu juga diperoleh data kemiskinan (mikro) yang spesifik daerah. Namun, sistem statistik yang dikumpulkan
secara lokal tersebut perlu diintegrasikan dengan sistem statistik nasional sehingga keterbandingan antarwilayah,
khususnya keterbandingan antarkabupaten dan provinsi dapat tetap terjaga.

Dalam membangun suatu sistem pengelolaan informasi yang berguna untuk kebijakan pembangunan kesejahteraan
daerah, perlu adanya komitmen dari pemerintah daerah dalam penyediaan dana secara berkelanjutan. Dengan adanya
dana daerah untuk pengelolaan data dan informasi kemiskinan, pemerintah daerah diharapkan dapat mengurangi
pemborosan dana dalam pembangunan sebagai akibat dari kebijakan yang salah arah, dan sebaliknya membantu
mempercepat proses pembangunan melalui kebijakan dan program yang lebih tepat dalam pembangunan.

Keuntungan yang diperoleh dari ketersediaan data dan informasi statistik tersebut bahkan bisa jauh lebih besar dari biaya
yang diperlukan untuk kegiatan-kegiatan pengumpulan data tersebut. Selain itu, perlu adanya koordinasi dan kerja sama
antara pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholder), baik lokal maupun nasional atau internasional, agar penyaluran
dana dan bantuan yang diberikan ke masyarakat miskin tepat sasaran dan tidak tumpang tindih.

Ketersediaan informasi tidak selalu akan membantu dalam pengambilan keputusan apabila pengambil keputusan
tersebut kurang memahami makna atau arti dari informasi itu. Hal ini dapat disebabkan oleh kurangnya kemampuan
teknis dari pemimpin daerah dalam hal penggunaan informasi untuk manajemen.

Sebagai wujud dari pemanfaatan informasi untuk proses pengambilan keputusan dalam kaitannya dengan pembangunan
di daerah, diusulkan agar dilakukan pemberdayaan pemerintah daerah, instansi terkait, perguruan tinggi dan lembaga
swadaya masyarakat (LSM) dalam pemanfaatan informasi untuk kebijakan program.

Kegiatan ini dimaksudkan agar para pengambil keputusan, baik pemerintah daerah, dinas-dinas pemerintahan terkait,
perguruan tinggi, dan para LSM, dapat menggali informasi yang tepat serta menggunakannya secara tepat untuk membuat
kebijakan dan melaksanakan program pembangunan yang sesuai.

Pemerintah daerah perlu membangun sistem pengelolaan informasi yang menghasilkan segala bentuk informasi untuk
keperluan pembuatan kebijakan dan pelaksanaan program pembangunan yang sesuai. Perlu pembentukan tim teknis
yang dapat menyarankan dan melihat pengembangan sistem pengelolaan informasi yang spesifik daerah. Pembentukan
tim teknis ini diharapkan mencakup pemerintah daerah dan instansi terkait, pihak perguruan tinggi, dan peneliti lokal
maupun nasional, agar secara kontinu dapat dikembangkan sistem pengelolaan informasi yang spesifik daerah.

Berkaitan dengan hal tersebut, perlu disadari bahwa walaupun kebutuhan sistem pengumpulan data yang didesain,
diadministrasikan, dianalisis, dan didanai pusat masih penting dan perlu dipertahankan, sudah saatnya dikembangkan
pula mekanisme pengumpulan data untuk kebutuhan komunitas dan kabupaten.

Mekanisme pengumpulan data ini harus berbiaya rendah, berkelanjutan, dapat dipercaya, dan mampu secara cepat
merefleksikan keberagaman pola pertumbuhan ekonomi dan pergerakan sosial budaya di antara komunitas pedesaan
dan kota, serta kompromi ekologi yang meningkat.

http://www.duniaesai.com

Senin, 19 April 2010

Negeri Lain pun Peduli Terhadap Bangsa Ini

Pengakuan atas Kemerdekaan RI tak lepas dari dukungan negara-negara Timur-Tengah, pemimpin negeri, ulama, pemimpin organisasi, bahkan masyarakat di sana.


<< [ Berikut ini adalah "semacam resensi" saya (raul) atas sebuah buku rekaman sejarah yang ditulis oleh ketua panitia pusat perkumpulan kemerdekaan Indonesia di luar negeri. Di sini saya (raul) sertakan dengan beberapa foto yang saya scan dari buku tersebut ] >>


Buku "Diplomasi Revolusi Indonesia di Luar Negeri" memaparkan demikian bersimpatinya tokoh-tokoh Timur-Tengah dalam menyokong kemerdekaan RI, baik secara moral, material, dan diplomasi meski negeri mereka sendiri berada dalam ancaman sekutu kala itu. Hingga kemudian berbuah pengakuan defacto kedaulatan RI yang pertama kali oleh Negara Mesir. Pengakuan resmi Mesir itu (yang disusul oleh negara-negara Tim-Teng lainnya) menjadi modal besar bagi RI untuk secara sah diakui sebagai negara yang merdeka dan berdaulat penuh. Pengakuan itu membuat RI berdiri sejajar dengan Belanda (juga dengan negara-negara merdeka lainnya) dalam segala macam perundingan & pembahasan tentang Indonesia di lembaga internasional.

Diplomasi revolusi Indonesia di luar negeri ini merupakan kegigihan para pemuda-pelajar Indonesia di Timur Tengah. Seruan-seruan bagi Indonesia merdeka memang telah bergaung dikalangan pemuda-pelajar Indonesia jauh sebelum tahun ketika proklamasi kemerdekaan dibacakan. Perhimpunan-perhimpunan pelajar Indonesia dibentuk hingga kemudian mendapatkan momentumnya pada 17 Agustus 1945. Mereka membentuk panitia-panitia perkumpulan kemerdekaan Indonesia di negara-negara Timur Tengah dengan panitia pusatnya berada di Mesir. Mereka berperan seperti layaknya duta besar dengan menjalin komunikasi dengan para pimpinan negeri-negeri Arab, ulama, ormas yang menghasilkan dukungan sangat kuat kepada Indonesia. Mereka membantah 'black out' propaganda bohong sekutu di luar negeri yang sangat gencar atas perjuangan kemerdekaan Indonesia. Baik melalui media-media Timteng & media-media internasional maupun dengan mengirim surat/kawat protes, seruan, memorandum secara langsung kepada negara-negara yang bersangkutan atau kepada lembaga internasional seperti PBB.

M. Zein Hassan, Lc. Lt. adalah orang yang diamanahi sebagai ketua Panitia Pusat Perkumpulan Kemerdekaan Indonesia. Sebagai ketua, ia merelakan kesempatan untuk meraih gelar Dr. (S3) yang sudah di depan mata. Ia meninggalkan pelajaran dan bahan-bahan penulisan risalah dengan judul "Kemerdekaan Dalam Islam" yang telah dikumpulkannya selama 2 tahun guna meraih titel ilmiah Dr. yang diidam-idamkan demi perjuangan kemerdekaan tanah air Indonesia.


Sokongan dunia Arab terhadap kemerdekaan Indonesia sangat kuat. Para pembesar Mesir, Arab dan Islam membentuk 'Panitia Pembela Indonesia'.
Para pemimpin negara dan perwakilannya di lembaga internasional PBB dan Liga Arab sangat gigih mendorong diangkatnya isu Indonesia dalam pembahasan di dalam sidang lembaga tersebut.

Muhammad Ali Taher (Pemimpin Palestina) menyerahkan seluruh uangnya di Bank Arabia tanpa meminta tanda bukti dan berkata: "Terimalah semua kekayaan saya ini untuk memenangkan perjuangan Indonesia!"

Bahkan setahun sebelum proklamasi terjadi, ketika berkembang isu bahwa Jepang mengakui kemerdekaan Indonesia, Radio Berlin berbahasa Arab menyiarkan ‘ucapan selamat’ mufti Besar Palestina Amin Al-Husaini kepada Alam Islami pada 6 September 1944. Berita yang disiarkan radio tersebut dua hari berturut-turut, disebar-luaskan, bahkan harian “Al-Ahram” yang terkenal telitinya juga menyiarkan.”

Dukungan media-media Timur Tengah surat kabar maupun radio lokal pun begitu kuat dan gencar dalam menggalang opini mendukung Indonesia dan memberitakan setiap perkembangan yang terjadi. Siang-malam surat kabar-surat kabar dan pemancar-pemancar radio menyiarkan berita-berita agresi Belanda terhadap bangsa Indonesia.

Di jalan-jalan terjadi demonstrasi-demonstrasi dukungan kepada Indonesia oleh masyarakat Timur Tengah. Ketika terjadi serangan Inggris atas Surabaya 10 November 1945, demonstrasi anti Belanda-Inggris merebak di Timur-Tengah khususnya Mesir. Sholat ghaib dilakukan oleh masyarakat di lapangan-lapangan dan masjid-masjid di Timur Tengah untuk para syuhada yang gugur dlm pertempuran yang sangat dahsyat itu.

Pasca agresi militer Belanda ke-1, 21 juli 1947, pada 9 Agustus kapal "Volendam" milik Belanda pengangkut serdadu dan senjata telah sampai di Port Said. Ribuan penduduk dan buruh pelabuhan Mesir terutama dari aktifis Ikhwanul Muslimin berkumpul di pelabuhan itu. Mereka menggunakan puluhan motor-boat dengan bendera merah-putih berkeliaran di permukaan air guna mengejar dan menghalau motor-motor-boat perusahaan asing yang ingin menyuplai air & makanan untuk kapal "Volendam" milik Belanda yang berupaya melewati Terusan Suez, hingga kembali ke pelabuhan.

Kemudian motor boat besar pengangkut logistik untuk "Volendam" bergerak dengan dijaga oleh 20 orang polisi bersenjata beserta Mr. Blackfield, Konsul Honorer Belanda asal Inggris, dan Direktur perusahaan pengurus kapal Belanda di pelabuhan. Namun hal itu tidak menyurutkan perlawanan para buruh Mesir. Wartawan 'Al-Balagh' pada 10/8/47 melaporkan:
"Motor-motor boat yang penuh buruh Mesir itu mengejar motor-boat besar itu dan sebagian mereka dapat naik ke atas deknya. mereka menyerang kamar stirman, menarik keluar petugas-petugasnya, dan membelokkan motor-boat besar itu kejuruan lain."


”Kemenangan diplomasi Indonesia mulai di Kairo. Karena dengan pengakuan mesir dan negara-negara Arab lainnya terhadap Indonesia sebagai negara yang merdeka dan berdaulat penuh, segala jalan tertutup bagi Belanda untuk surut kembali atau memungkiri janji, sebagai selalu dilakukannya di masa-masa yang lampau.” Dr. Moh. Hatta

A.H. Nasution dalam sambutannya mengatakan:
”Karena itu tertjatatlah, bahwa negara-2 Arab jang paling dahulu mengakui RI dan paling dahulu mengirim misi diplomatiknja ke Jogja dan jang paling dahulu memberi bantuan biaja bagi diplomat-2 Indonesia di luar negeri. Mesir, Siria, Irak, Saudi-Arabia, Jemen, memelopori pengakuan de jure RI bersama Afghanistan dan Iran beserta Turki mendukung RI.
Fakta-2 ini merupakan hasil perdjuangan diplomat-2 revolusi kita. Dan simpati terhadap RI jang tetap luas di negara-2 Timur Tengah merupakan modal perdjuangan kita seterusnja, jang harus terus dibina untuk perdjuangan jang ditentukan oleh UUD ’45 : ”ikut melaksanakan ketertiban dunia jang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial”.”




Buku ini ditulis oleh Ketua Panitia Pusat Perkumpulan Kemerdekaan Indonesia, M. Zein Hassan Lc. Lt.
Buku ini diberi kata sambutan oleh Moh. Hatta (Proklamator & Wakil Presiden pertama RI), M. Natsir (mantan Perdana Menteri RI), Adam Malik (Menteri Luar Negeri RI ketika buku ini diterbitkan), dan Jenderal (Besar) A.H. Nasution.


Berikut ini sebagian foto yang terdapat di dalam buku itu





8-22-2007-2-54-44-PM-0006-resize.jpg




Agus-Salim-Mufti-Palestina-resize.jpg




Hatta-Mufti-Palestina-resize.jpg




8-22-2007-2-09-38-PM-0002-resize.jpg




8-22-2007-2-11-38-PM-0003-resize.jpg




8-22-2007-2-13-02-PM-0004-resize.jpg




8-22-2007-2-50-13-PM-0005-resize.jpg




Misi-Kesehatan-Mesir-resize.jpg




Syahrir-d-Dubes-Afghanistan-resize.jpg




Sutan-Syahrir-meloloskan-diri-dari-agresi-Belanda-resize.jpg




Panitia-Cabang-Irak-H-Agus-Salim-resize.jpg




perjanjian-kerjasama-RI-Mesir-resize.jpg




Misi-Kesehatan-Mesir-resize.jpg

indonesiancommunity.multiply.com